Need for Speed ProStreet, game terbaru dari seri NFS yg dirilis oleh Electronic Arts akhirnya keluar juga 
. Dirilis untuk 8 platform sekaligus, sepertinya EA sangat percaya diri akan kesuksesan yang diraih oleh NFS: ProStreet ini. Benarkah?
Tidak seperti game sebelumnya, dalam ProStreet ini EA banyak merubah hal yang paling mendasar dalam seri ini. Salah satunya adalah control. Yup, sekarang ProStreet bergaya Simulation dibandingkan dengan game sebelumnya yang bergaya Arcade. Jadi kita akan sering menggunakan teknik Slow in, Fast Out dalam melahap tikungan-tikungan yang ada. Selain itu, NOS dalam ProStreet ini juga dibatasi dalam satu kali balapan, dan tidak dapat isi ulang secara otomatis seperti dalam game sebelumnya. Hal yang lain yang berubah adalah beralihnya Illegal Racing menjadi Legal Racing. Balapan liar dijalanan dan dikejar-kejar polisi? Tidak lagi. Saatnya menjadi anak baik dengan balapan pada tempatnya.
Disini kita berperan sebagai Ryan Cooper. Siapa dia? Maaf, saya juga tidak tahu
. Tidak seperti ‘Underground Series’ (NFS: Underground, NFS: Underground 2, NFS: Most Wanted, & NFS: Carbon), ProStreet tidak memiliki alur cerita yang kuat. Kita hanya bermain sebagai Ryan Cooper, menangkan sebanyak mungkin balapan, dan menantang Showdown King, Ryo Watanabe. Disini juga tidak dijelaskan mengapa Ryo Watanabe begitu membenci kita. 
Dalam ProStreet kita akan mengenal Race Day. Race Day ini merupakan event balapan yang terdiri dari berbagai kombinasi kategori, seperti Grip, Drift, Drag, dan Speed Challenge. Dalam kategori-kategori ini, masih terbagi lagi menjadi beberapa event yang berbeda. Grip merupakan event balapan pada umumnya, yang mengharuskan kita melahap beberapa lap dan mencapai finish pertama. Drift, dimana kita harus mengumpulkan point sebanyak mungkin dalam satu event. Drag, sesuai namanya, adu cepat dalam satu trek lurus. Dan yang terakhir adalah speed challenge, yang sebenarnya merupakan point-to-point race.
. Dirilis untuk 8 platform sekaligus, sepertinya EA sangat percaya diri akan kesuksesan yang diraih oleh NFS: ProStreet ini. Benarkah?Tidak seperti game sebelumnya, dalam ProStreet ini EA banyak merubah hal yang paling mendasar dalam seri ini. Salah satunya adalah control. Yup, sekarang ProStreet bergaya Simulation dibandingkan dengan game sebelumnya yang bergaya Arcade. Jadi kita akan sering menggunakan teknik Slow in, Fast Out dalam melahap tikungan-tikungan yang ada. Selain itu, NOS dalam ProStreet ini juga dibatasi dalam satu kali balapan, dan tidak dapat isi ulang secara otomatis seperti dalam game sebelumnya. Hal yang lain yang berubah adalah beralihnya Illegal Racing menjadi Legal Racing. Balapan liar dijalanan dan dikejar-kejar polisi? Tidak lagi. Saatnya menjadi anak baik dengan balapan pada tempatnya
. Disini kita berperan sebagai Ryan Cooper. Siapa dia? Maaf, saya juga tidak tahu
. Tidak seperti ‘Underground Series’ (NFS: Underground, NFS: Underground 2, NFS: Most Wanted, & NFS: Carbon), ProStreet tidak memiliki alur cerita yang kuat. Kita hanya bermain sebagai Ryan Cooper, menangkan sebanyak mungkin balapan, dan menantang Showdown King, Ryo Watanabe. Disini juga tidak dijelaskan mengapa Ryo Watanabe begitu membenci kita. Dalam ProStreet kita akan mengenal Race Day. Race Day ini merupakan event balapan yang terdiri dari berbagai kombinasi kategori, seperti Grip, Drift, Drag, dan Speed Challenge. Dalam kategori-kategori ini, masih terbagi lagi menjadi beberapa event yang berbeda. Grip merupakan event balapan pada umumnya, yang mengharuskan kita melahap beberapa lap dan mencapai finish pertama. Drift, dimana kita harus mengumpulkan point sebanyak mungkin dalam satu event. Drag, sesuai namanya, adu cepat dalam satu trek lurus. Dan yang terakhir adalah speed challenge, yang sebenarnya merupakan point-to-point race.
Nah sekarang langsung aja ke TKPnya
Download Mediafre :
Download Mediafre :
- Part 1
- Part 2
- Part 3
- Part 4
- Part 5
- Part 6
- Part 7
- Part 8
- Part 9
- Part 10
- Part 11
- Part 12
- Part 13
- Part 14
- Part 15
- Part 16
- Part 17
- Part 18
- Part 19
- Part 20
- Part 21
- Part 22
- Part 23
- Part 24
- Part 25
- Part 26
0 komentar:
Posting Komentar